Logo SMAK Mater Dei Probolinggo

Logo SMAK Mater Dei Probolinggo

Foto Kelas

Foto Kelas
@Ruang Komputer

Foto Liburan kelas

Foto Liburan kelas
@JP2

Foto Kelas

Foto Kelas
Praktek Komputer

Pages

TIGA RIBU BONSAI


PRIGEN – Usia boleh sudah paro baya. Tapi tak membuat Riswandi, 58, kehilangan semangat berkarya, khususnya dalam membuat bonsai. Saat dikunjungi di kediamannya di Dusun Jagil, Desa Gambiran, Kecamatan Prigen, Senin (30/8) lelaki yang rambutnya sudah memutih itu terlihat sibuk
.
Ketika itu jam menunjuk pukul 20.00 WIB. “Ya begini ini kalau lagi nganggur,” katanya. Saat itu sebuah tanaman jenis Camara berdiri di hadapannya. Ukurannya kecil. Tak lebih tinggi dari botol itu belum sesuai dengan yang ia inginkan.
Riswandi menceritakan, kegemarannya membudidayakan bonsai dimulai 1971. Awalnya ia sebatas menjadi kolektor. Meski begitu, untuk memuaskan hasratnya ia rela keluar-masuk daerah untuk berburu bonsai. Bahkan, tak tanggung-tanggung dengan cara mendongkel di hutan.
Selama 5 tahun ia habiskan waktunya berburu bonsai alam. Sampai pada akhirnya ia menyadari bahwa apa yang dilakukannya itu berpotensi merusak keseimbangan alam.  Karena itu, pada 1980-an ia memutuskan untuk tak lagi keluar-masuk hutan berburu bonsai.
Tapi, memilih membudidayakannya. “Jangan mengaku cinta alam kalau suka mendongkel. Kalau mendongkel, itu namanya mencuri,” terangnya sembari mengepulkan asap rokoknya ke atas.  Kini, tak kurang dari 3 ribu bonsai menjadi koleksinya.
Sebagian di antaranya ia rawat di pekarangan samping dan belakang rumahnya. “Yang lebih banyak ada di kebun,” ungkapnya. Bahkan, ia menjamin waktu sehari saja tidak cukup untuk mengamati koleksinya satu per satu.
Riswandi menuturkan, di antara ribuan koleksi bonsai miliknya itu, jenis Cemara Juniver adalah yang paling banyak. Selebihnya terdiri dari jenis yang lain. Seperti Beringin, Jambu hutan dan beberapa jenis yang lain. Jumlahnya mencapai 80% dari seluruh koleksi miliknya.
Ia menyatakan, ribuan bonsai itu ia miliki melalui cara membuat media pembibitan dengan cara mencangkok. (sidharta yong;  bahan dari aad/hn, Radar Bromo; Kamis, 02/09/10)

0 komentar:

Posting Komentar